GAMBARAN OBYEK PENGAMATAN
LOKASI
Rumah
joglo ini terletak di daerah Boja tepatnya di Dusun Pilang Desa Boja RT 04 RW
08, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pemilik rumah tersebut bernama Mulia Ningsih.
Beliau seorang pensiunan jasa tirta di Wonogiri yang dulunya menempuh studi
pada jurusan arsitektur di salah satu universitas di kota Makasar yang kemudian
melanjutkan studinya pada jurusan teknik sipil di Universitas Diponegoro
Semarang.
SEJARAH PENDIRIAN RUMAH
Rumah
ini mulai dibangun pada tahun 2013 dan siap huni pada tahun 2014, tepatnya pada
bulan Desember tahun 2014 rumah ini ditempati. Berawal dari tanah kosong seluas
± 2200 m² pemilik rumah mendesain sendiri bangunan ini. Pada bagian depan,
ruang tamu dengan menggunakan atap joglo yang semuanya terbuat dari kayu jati.
Pemilik rumah mendapatkan bangunan joglo saat jalan-jalan ke Kota Pati dan
beliau membeli rumah tersebut dari seorang nenek yang menjual rumahnya. Dan akhirnya
rumah tersebut di susun kembali di lahan pemilik rumah yang baru dengan
beberapa perubahan. Yang awalnya tanpa ukiran, pemilik rumah akhirnya
menambahkan ukiran-ukiran pada kayunya. Rumah tersebut berdiri
tidak hanya dari satu bangunan namun di kombinasi dari beberapa bangunan
rumah joglo. Rumah yang paling utama dibuat untuk bagian pendopo di beli dengan
harga berkisaran Rp 75 juta.
KONSTRUKSI, TATA RUANG,
RAGAM HIAS, MAKNA FILOSOFI
Konstruksi
Rumah
1.
Kepala
·
Atap
Pada bagian atap terdapat 2
model atap rumah yaitu joglo itu sendiri dan atap pelana. Penutup atap masih
menggunakan genting tanah liat berwarna coklat tua. Oleh karena itu ada
sambungan antara atap joglo dengan atap pelananya. Sambungan tersebut berupa talang
kuno dari seng yang kekuatannya dalam
menahan air masih di ragukan.
·
Tumpang
Sari
Pada rumah ini terdapat sepasang tumpang sari dengan 5
tingkatan.
2. Badan
·
Dinding
Dinding yang menutupi rumah terbuat
dari kayu jati asli, yaitu dinding pada bagian pendapa. Sementara itu dinding pada
area ruang sentong kanan dan sentong kiri sudah ada perubahan, yaitu menggunakan
susunan batu bata modern yang susunannya sangat unik berbeda dengan rumah pada
umumnya.
·
Tiang
(soko)
Tiang atau kolom yang dalam bahasa jawa biasa disebut
kolom terbuat dari kayu jati asli pada bagian pendopo, sedangkan tiang yang
digunakan pada ruang untuk aktivitas servis dan ruang privat menggunakan tiang
atau kolom beton karena alasan kekuatan dan awet.
·
Pintu
Pintu depan menggunakan pintu kupu tarung sedangkan untuk
pintu kanan kiri menggunakan pintu gebyog geser dengan perpaduan kaca dan
ukurannya lebih tinggi dan lebih lebar dari biasanya. Di rumah ini kunci pintu
masih menggunakan model lama yaitu dengan kayu.
·
Jendela
Pada rumah ini dalam bagian gebyog tidak terdapat jendela
namun terdapat panel kayu yang berbentuk jendela. Sedangkan bagian kanan kiri
terdapat jendela kaca dengan kusen kayu.
3. Kaki
·
Pondasi
Menurut narasumber,bagian kaki atau pondasi rumah ini dalam
pembangunan menggunakan pondasi lajur.
Tata
Ruang
Dalam
bangunan ini untuk tata ruang rumah sendiri sudah mengalami sedikit perubahan.
Untuk pendopo masih digunakan untuk menerima tamu dan juga berfungsi sebagai
ruang keluarga. Selain itu pada rumah tersebut tidak menyediakan pringgitan
yang berguna untuk lorong penghubung antara pendapa dengan omah njero atau
biasa digunakan untuk tempat pertunjukan wayang kulit/kesenian/publik. Tetapi ada yang menarik dari tata ruangnya
yaitu terdapat sebuah lorong yang dihias oleh accesoris pemilik rumah yang didapatkan dari kunjungan ke luar
negeri. Lorong tersebut digunakan untuk penghubung antara pendapa dengan area sentong. Sedangkan
bagian sentong kanan dan sentong kiri berfungsi sebagai ruang tidur. Setelah
area sentong kita dapat menumpai dapur, kamar mandi, dan ruang cuci.
Ragam
Hias
Fungsi hiasan pada suatu bangunan
adalah untuk memberi keindahan, yang diharapkan dapat memberi ketentraman dan
kesejukan bagi yang menempatinya. Pada orang Jawa, hiasan rumah tersebut banyak
diilhami oleh flora, fauna, dan alam. Di dalam rumah joglo yang sudah di observasi
terdapat banyak ornamen – ornamen ragam hias rumah joglo. Namun ada sedikit
perbedaan karena faktor dari selera atau kesenangan pemilik rumah.
Padma
Dalam bangunan rumah joglo ini untuk bagian padma tidak ada
ukiran karena sang pemilik rumah menginginkan soko yang simple dan terlihat
lebih elegan
Makutha
dan Gunungan
Untuk bentuk makutha dan gunungan masih sama dengan rumah
joglo aslinya atau tidak mengalami perubahan sama sekali
Lung Lungan
Bentuk
ornament lung lungan yang ada pada rumah joglo yang sudah di observasi tidak
mengalami perubahan
Patron
Pada
rumah ini bentuk motif patron sangat berbeda dengan patron yang pada umumnya,
Karena sesuai dengan keinginan sang pemilik rumah. Bentuknya seperti daun namun
ada lubang di bagian tengah ujungnyaa.
Makna
Filosofi
Terwujudnya pola rumah tradisional
sebagai lingkungan buatan sangat terkait dengan sikap dan pandangan hidup
sesuai pemilik rumah, terlepas dari sendi-sendi Joglo sebagai Tradisional
Jawa yang melandasi aspek-aspek
kehidupan.
Rumah Joglo Ibu Mulia Ningsih tersebut
selain menampung aktivitas kehidupan hidup seperti: tidur, makan, mandi dan
sebangainya. Juga merupakan pencerminan penghuni rumah. Rumah ini di desain ini
oleh pemilik rumah sehingga sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Penggunaan
ukiran berupa dedaunan dan bunga mencerminkan kepribadian pemilik rumah yang
hanya dihuni oleh Ibu Mulyaningsih itu sendiri.
RESUME
Dari hasil
observasi, dalam laporan ini dapat kami simpulkan bahwa rumah joglo yang kami
observasi telah mengalami beberapa perubahan dari rumah joglo asli atau rumah
joglo yang sudah dipatenkan bentuk, susunan ruang dan ragam hiasnya. Perubahan
– perubahan tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu lingkungan sekitar, peralihan
fungsi, material yang digunakan, kebutuhan pemilik dan faktor selera pemilik.
Misalnya
perubahan pada ornamen ukiran rumah. Ibu Mulia Ningsih mendesain rumahnya
dengan ukiran yang sederhana dan lebih dekat dengan alam (ukiran bunga dan
daun). Pada tata letak ruang, pringgitan yang sudah tidak ada menunjukkan
peralihan fungsi. Ibu Mulia Ningsih menggunakan pendapanya untuk menerima tamu,
sentong kanan dan kiri digunakan untuk ruang tidur dan bagian belakang (gandog)
digunakan untuk dapur, kamar mandi, tempat mencuci, dan gudang. Hal tersebut
masih sesuai dengan fungsi aslinya, tetapi material yang digunakan sudah
berubah.
download materi : http://downloads.ziddu.com/download/24905650/Struktur-Konstruksi-Rumah-Joglo.pdf.html
download materi : http://downloads.ziddu.com/download/24905650/Struktur-Konstruksi-Rumah-Joglo.pdf.html
0 komentar:
Posting Komentar